Sekarang ini adalah bukan hanya zamannya semua serba cepat tetapi juga penuh tekanan seperti sekarang. Meski demikian rebahan menjadi salah satu aktivitas favorit banyak orang terutama di kalangan generasi muda. Aktivitas ini sering dianggap sebagai bentuk healing paling sederhana dan mudah. Namun, apakah rebahan itu benar-benar bermanfaat, atau justru membawa dampak negatif? Simak penjelasan berikut, agar dapat melihatnya dari dua sisi yaitu manfaat dan risikonya.
Manfaat Rebahan Ketika Dilakukan dengan Bijak
Sekilas aktivitas ini terlihat biasa saja bahkan cenderung dianggap tidak berguna. Namun, siapa sangka jika dilakukan dengan bijak akan memberikan banyak manfaat seperti:
1. Pemulihan Fisik dan Mental
Setelah menjalani aktivitas harian yang padat baik fisik maupun mental, tubuh butuh waktu untuk beristirahat. Rebahan memberikan kesempatan bagi otot dan sendi untuk rileks, sekaligus menenangkan pikiran. Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa istirahat yang cukup bisa mempercepat pemulihan otot dan menurunkan kadar kortisol (hormon stres).
2. Meningkatkan Fokus dan Produktivitas
Sering kali, aktivitas ini terlihat tidak produktif dan ironisnya dengan berhenti sejenak, kita justru bisa bekerja lebih optimal. Rebahan dalam waktu singkat bisa membantu mengembalikan energi dan fokus, terutama jika dilakukan sebagai bagian dari teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro — kerja 25 menit, istirahat 5 menit.
3. Memicu Kreativitas
Pernahkah mengalami tiba-tiba muncul ide cemerlang saat lagi rebahan? Itu bukan kebetulan. Ketika otak diberi kesempatan istirahat, saat itulah jaringan default dalam mode on dan ini yang menghasilkan ide atau pikiran spontan. Sehingga tidak mengherankan jika ide bagus datang ketika selonjoran, bukan saat duduk serius di meja kerja.
4. Mengurangi Risiko Burnout
Rebahan juga bisa jadi bagian dari self-care. Mengizinkan diri untuk berhenti sejenak dari tekanan sehari-hari bisa mencegah kelelahan mental yang berujung pada burnout. Asal tahu batasnya, tidur-tiduran bisa jadi cara ampuh menjaga kesehatan mental.
Risiko Jika Berlebihan
Setiap hal baik akan berakibat buruk jika melebihi takarannya. Begitu pula rebahan, ada risiko yang mengintai ketika dilakukan berlebihan, melebihi dari yang tubuh perlukan. Risiko itu adalah:
1. Masalah Kesehatan Fisik
Jika menjadi kebiasaan yang dominan, terlebih tanpa aktivitas fisik, tubuh bisa jadi kaget. Hal ini berakibat otot menjadi lemah, nyeri punggung, nyeri leher dan postur tubuh memburuk. Terlalu sering rebahan juga dikaitkan dengan risiko peningkatan berat badan dan penyakit metabolik.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Rebahan terlalu lama, apalagi tanpa tujuan, bisa menyebabkan rasa malas, tidak bergairah, dan kehilangan semangat. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berkembang menjadi rasa tidak berdaya atau bahkan gejala depresi ringan.
3. Produktivitas Menurun
Niat awalnya hanya sebentar, eh… tahu-tahu satu jam scroll media sosial. Tanpa sadar, waktu produktif terbuang. Akhirnya, pekerjaan tertunda, dan muncul rasa bersalah. Ini siklus yang bisa membuat kita makin jauh dari target.
4. Pola Tidur Berantakan
Terlalu lama tiduran di siang hari akan mengganggu ritme tidur alami karena malamnya jadi susah tidur. Akibatnya badan tidak segar dan kurang semangat.
Rebahan Itu Perlu, Tapi Harus Tahu Batasnya
Rebahan bukanlah musuh produktivitas, selama dilakukan dengan sadar dan dalam porsi yang tepat. Anggap saja rebahan seperti obat: dalam dosis yang pas, bisa menyembuhkan tetapi menjadi racun jika berlebihan.
Kalau tidak ingin terjebak dalam rebahan berisiko, pijat atau spa dapat menjadi pilihan healing terbaik, kunjungi gerai Mom n Jo, untuk pengalaman relaksasi yang menyenangkan dan menyehatkan! Setiap pijatan dilakukan dengan pendekatan medis yang disesuaikan dengan kebutuhan personal. Jadi, yuk bijak rebahan dan pijat—biar tetap santai, tetapi tidak kehilangan arah!