Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momentum bersejarah yang mengingatkan kita pada dasar negara Indonesia yang mengayomi keberagaman dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Namun, peringatan ini tidak hanya berlaku di ranah politik atau kenegaraan—hari lahir Pancasila juga relevan bagi setiap keluarga Indonesia, terutama dalam membentuk gaya hidup sehat dan harmonis. Bagaimana caranya? Simak uraian berikut.
Kaitan Pancasila dan Kesehatan Keluarga
Nilai-nilai dalam Pancasila sejatinya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam konteks keluarga dan kesehatan, setiap sila dapat menjadi fondasi dalam keseharian.
- Ketuhanan yang Maha Esa. Kesehatan keluarga meliputi fisik, mental dan spiritual. Mengajarkan anak untuk bersyukur, berdoa, dan mengenal nilai-nilai spiritual bisa menjadi bekal menghadapi tekanan hidup, menjaga keseimbangan emosi, dan menguatkan ikatan keluarga.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Perlakuan yang penuh kasih terhadap anak, pasangan, dan orang tua adalah wujud dari kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam dunia kesehatan, ini terlihat dari kepedulian orang tua saat anak sakit, atau perhatian keluarga saat ibu menjalani masa nifas.
- Persatuan Indonesia. Kesehatan masyarakat tidak lepas dari kerja sama. Gotong royong menjaga kebersihan lingkungan, saling mendukung dalam program imunisasi atau posyandu, dan tidak menyebarkan hoaks kesehatan adalah bentuk nyata dari semangat persatuan.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan. Dalam pengasuhan, orang tua berperan sebagai pemimpin. Mengambil keputusan yang bijak dalam memilih makanan sehat, layanan kesehatan yang tepat, dan pola asuh anak menunjukkan penerapan sila ini dalam keluarga.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Setiap anak berhak tumbuh sehat, setiap ibu berhak mendapat perawatan terbaik saat melahirkan. Keadilan sosial bermakna meratanya akses kesehatan untuk seluruh keluarga Indonesia.
Refleksi Hari Lahir Pancasila dalam Keluarga
Memperingati hari lahir Pancasila dapat menjadi ajang refleksi bagi keluarga. Orang tua dapat melihat kembali bagaimana nilai-nilai luhur diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, membiasakan gaya hidup sehat seperti:
- Menyediakan makanan bergizi setiap hari
- membuat jadwal rutin olahraga keluarga di akhir pekan
- Membatasi konsumsi makanan instan.
Pola asuh yang penuh empati juga dapat diwujudkan dengan mendengarkan keluh kesah anak tanpa menghakimi, memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan pendapat, serta memberikan contoh sikap jujur dan adil dalam keseharian.
Untuk menjaga kesehatan lahir dan batin, keluarga bisa meluangkan waktu untuk beribadah bersama, berlatih mindfulness, atau sekadar melakukan aktivitas relaksasi seperti pijat bayi atau quality time tanpa gadget.
Kepedulian terhadap lingkungan sekitar juga bisa dibentuk sejak dini, misalnya dengan mengajak anak ikut kegiatan bersih-bersih rumah dan taman, membuang sampah pada tempatnya, atau ikut program daur ulang. Sementara itu, partisipasi dalam program kesehatan masyarakat bisa berupa kunjungan rutin ke posyandu, mendukung program imunisasi, atau menyebarkan informasi kesehatan yang benar melalui media sosial.
Dengan langkah-langkah kecil tersebut, keluarga tidak hanya memperingati hari lahir Pancasila, tetapi juga menghidupkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan hari lahir Pancasila tidak harus selalu dilakukan dengan upacara formal. Menjadikan nilai-nilainya sebagai bagian dari budaya keluarga justru akan lebih membekas dan berdampak jangka panjang. Melalui keluarga yang sehat dan berkarakter, kita turut membangun Indonesia yang lebih kuat dan beradab.
Mom n Jo hadir menjadi sahabat yang mendukung keluarga bugar dan sehat mental. Setiap sentuhan lembutnya akan memberikan relaksasi yang menyenangkan. Segera kunjungi cababg kami untuk menjadi bagian keluarga sehat bernilai luhur.