Alt= anak asma pakai inhaler, hari asma sedunia 2025

Setiap tahun, Hari Asma Sedunia diperingati pada hari Selasa pertama bulan Mei. Ini adalah bentuk kampanye global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit asmadengan demikian anak asma dapat dideteksi sejak dini.

Tema pada tahun 2025 ini adalah “Jadikan Perawatan Inhalasi Dapat Diakses oleh Semua Orang.” Tema ini menyoroti pentingnya pemerataan akses terhadap inhaler—alat bantu pernapasan utama—bagi semua penderita asma, termasuk anak-anak.

Bagi orang tua, pemahaman mengenai asma anak dan cara mengelolanya sangat penting untuk membantu anak tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri.

Apa Itu Asma pada Anak?

Asma adalah penyakit kronis saluran napas yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, batuk, dan mengi, terutama saat cuaca dingin, malam hari, atau setelah aktivitas fisik. Asma bukan penyakit menular, tapi bisa berlangsung seumur hidup jika tidak ditangani dengan baik.

Jumlah penderita asma di Indonesia adalah 4,5% dari total penduduk atau sebanyak lebih dari 12 juta jiwa. 1,6% pada anak usia 1-4 tahun dan 1,9% pada anak usia 5-14 tahun. Di sinilah pentingnya peran orang tua untuk peka terhadap tanda-tanda awal.

Gejala Umum Anak Asma

Seringkali asma tidak terdeteksi sejak awal, oleh karena itu Mom perlu mewaspadai gejala-gejala berikut ini, terutama jika terjadi berulang:

  • Batuk yang memburuk di malam hari atau saat beraktivitas
  • Napas berbunyi (mengi)
  • Sesak napas atau dada terasa berat
  • Anak mudah lelah saat bermain
  • Kesulitan tidur karena batuk atau sesak

Penyebab dan Faktor Risiko

Pengenalan terhadap pemicu ini sangat penting agar orang tua dapat menghindarkan anak dari paparan yang memperparah gejala. Beberapa faktor yang dapat memicu asma pada anak antara lain:

  • Alergi terhadap debu, bulu hewan, atau makanan tertentu
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Perubahan cuaca
  • Asap rokok atau polusi udara
  • Riwayat keluarga dengan asma atau alergi

Deteksi dan Penanganan Awal

Diagnosis asma umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat gejala oleh dokter. Anak yang terdiagnosis akan mendapat rencana pengobatan, termasuk penggunaan inhaler untuk mengatasi dan mencegah serangan.

Tema Hari Asma Sedunia tahun ini mengingatkan kita bahwa tidak semua anak memiliki akses mudah terhadap inhaler. Padahal, inhaler sangat krusial untuk membantu mereka bernapas lega dan beraktivitas normal.

Peran Orang Tua dalam Mengelola Asma Anak

Orang tua berperan besar dalam:

  • Mengenali dan menghindari pemicu
  • Membantu anak menggunakan inhaler dengan benar
  • Memastikan lingkungan rumah bersih dan bebas asap
  • Memberikan dukungan emosional saat anak mengalami serangan

Pendekatan Holistik: Sentuhan Lembut yang Menenangkan

Selain pengobatan medis, terapi relaksasi seperti pijat anak juga dapat menjadi pendukung. Pijat lembut membantu meredakan ketegangan otot, meningkatkan kualitas tidur, dan menenangkan sistem saraf—faktor penting bagi anak dengan asma yang cenderung mudah stres. Mom n Jo memahami pentingnya peran keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang anak dengan kondisi khusus seperti asma. Melalui layanan pijat anak atau pijat bayi, kami membantu anak bernapas lebih lega, tidur lebih nyenyak, dan merasa lebih nyaman. Di momen Hari Asma Sedunia ini, mari hadirkan perhatian, edukasi, dan sentuhan penuh kasih demi napas si kecil yang lebih sehat