alt= strabismus pada anak

Di era digital seperti sekarang, anak-anak semakin akrab dengan layar mulai dari menonton video, bermain gim, hingga belajar lewat tablet. Namun tanpa disadari, kebiasaan ini bisa membawa dampak serius pada kesehatan mata mereka. Salah satunya adalah strabismus, atau yang lebih dikenal dengan istilah mata juling.

Strabismus bukan hanya persoalan penampilan, tetapi juga dapat memengaruhi kemampuan penglihatan, fokus, dan perkembangan visual anak. Kabar baiknya, kondisi ini bisa dideteksi dan ditangani lebih dini apalagi jika orang tua memahami penyebab, tanda-tanda, dan langkah penanganannya.

Apa Itu Strabismus?

Strabismus adalah kondisi ketika kedua mata tidak sejajar atau tidak bergerak ke arah yang sama. Saat satu mata menatap lurus ke depan, mata lainnya mungkin bergerak ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah.

alt= stabismus atau mata juling

Kondisi ini terjadi karena otot-otot penggerak mata tidak bekerja secara seimbang, sehingga mata tidak dapat berkoordinasi dengan baik. Akibatnya, otak menerima dua gambar yang berbeda, dan untuk “mengatasinya,” otak sering kali mengabaikan gambar dari satu mata menyebabkan gangguan penglihatan jangka panjang, bahkan amblyopia (mata malas).

Strabismus bisa muncul sejak bayi, namun kini semakin banyak kasus yang berkembang pada anak-anak usia sekolah terutama akibat paparan layar yang berlebihan.

Kebiasaan Digital yang Menjadi Pemicu

Ponsel dan tablet bukan musuh, tetapi penggunaan yang tidak bijak dapat memperbesar risiko gangguan penglihatan pada anak. Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai:

alt= penyebab strabismus
  1. Menatap layar terlalu dekat
    Anak sering kali menonton video atau bermain gim dengan jarak kurang dari 30 cm dari mata. Posisi ini membuat otot mata bekerja ekstra keras untuk fokus dan lama-kelamaan bisa menyebabkan kelelahan otot mata (eye strain).
  2. Durasi penggunaan yang berlebihan
    Paparan layar lebih dari 2 jam per hari tanpa istirahat cukup bisa memengaruhi koordinasi mata dan kemampuan fokus jarak jauh.
  3. Kurang paparan cahaya alami
    Anak yang lebih sering di dalam ruangan dan jarang bermain di luar memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan penglihatan, termasuk miopia (rabun jauh) dan gangguan kesejajaran mata.
  4. Postur tubuh yang salah
    Saat anak menunduk terlalu lama untuk melihat layar, tekanan pada area wajah dan leher dapat memengaruhi keseimbangan sistem visual dan otot mata.

Kombinasi faktor-faktor ini bisa membuat otot mata kehilangan koordinasi, sehingga memicu atau memperparah kondisi strabismus.

Tanda-Tanda Strabismus yang Perlu Diwaspadai

Orang tua dapat mengenali gejala awal strabismus dengan memperhatikan perilaku anak saat beraktivitas:

alt= anak lelah melihat gadget tanda gangguan mata
  • Salah satu mata terlihat tidak sejajar atau melenceng.
  • Anak sering memiringkan kepala saat melihat sesuatu.
  • Anak cepat lelah saat membaca atau menonton.
  • Sering menutup satu mata karena pandangan terasa ganda.
  • Mengeluh pusing atau sulit fokus.

Jika tanda-tanda ini muncul, segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata atau terapis penglihatan. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi permanen pada penglihatan anak.

Langkah Bijak untuk Orang Tua

Kesehatan mata anak adalah tanggung jawab bersama. Berikut beberapa tips sederhana untuk mencegah risiko strabismus dan kelelahan visual:

  • Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
  • Pastikan pencahayaan ruangan cukup saat anak menggunakan gawai.
  • Dorong anak bermain di luar rumah minimal 1 jam per hari.
  • Batasi penggunaan layar sesuai usia (maksimal 1 jam untuk usia 2–5 tahun).
  • Ajak anak melakukan aktivitas tanpa layar, seperti menggambar, membaca, atau bermain peran.

Sehat Mata, Sehat Masa Depan

Strabismus dapat dicegah dan ditangani, terutama jika dideteksi sejak dini. Dengan gaya hidup seimbang dan kebiasaan visual yang sehat, anak-anak dapat tumbuh dengan penglihatan yang optimal dan percaya diri.

Selain pemeriksaan medis, anak dengan kelelahan mata akibat kebiasaan gawai juga membutuhkan perawatan relaksasi untuk mengembalikan keseimbangan otot dan sistem saraf visual. Di Mom n Jo, kami memahami bahwa tumbuh kembang anak mencakup bukan hanya tubuh, tetapi juga kesehatan sensorik dan emosionalnya. Melalui layanan seperti:

  • Eye & Focus Therapy Massage yang membantu merilekskan otot-otot wajah dan sekitar mata yang tegang akibat penggunaan gadget.
  • Gadget Holic Massage, sebuah terapi inovatif untuk anak-anak dengan paparan layar tinggi, membantu meningkatkan sirkulasi, meredakan ketegangan mata, dan menenangkan sistem saraf.
  • Spa anak merupakan kombinasi pijatan lembut untuk meningkatkan fokus, keseimbangan motorik, dan kualitas tidur anak.

Terapi ini tidak menggantikan pengobatan medis, tetapi menjadi pendamping alami untuk membantu tubuh anak pulih dari stres akibat kebiasaan digital dan memperkuat koordinasi sensorik mereka.

Moms, yuk kita berikan dukungan terbaik bagi kesehatan mata dan relaksasi anak. Mom n Jo siap mendampingi dengan sentuhan penuh kasih melalui terapi holistik untuk bayi, anak, hingga orang tua. Karena di Mom n Jo, kami percaya bahwa tumbuh sehat dimulai dari keseimbangan tubuh, pikiran, dan pandangan yang jernih.