Munculnya bintik merah yang berubah menjadi lenting berisi cairan pada kulit anak, tentu membuat Moms langsung waspada. Banyak orang tua langsung berpikir, “Jangan-jangan cacar air?” Kekhawatiran ini wajar karena cacar air adalah salah satu penyakit yang paling mudah menular dan sering menyerang anak-anak, terutama usia sekolah atau balita yang aktif bermain.
Namun, kabar baiknya cacar air pada anak biasanya tidak berbahaya dan sebagian besar anak bisa pulih dengan baik. Tantangannya adalah bagaimana membuat anak tetap nyaman, mencegah infeksi, dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis. Sehingga orang tua perlu memahami cacar air, gejala, penyebab, perawatan, hingga tanda bahaya yang harus diwaspadai.
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air (varicella) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini sangat menular dan menyebar melalui udara, droplet, atau kontak langsung dengan cairan dari lenting cacar.
Sebagian besar kasus cacar air terjadi pada anak usia 1–10 tahun. Setelah terinfeksi, tubuh akan membentuk kekebalan sehingga cacar air biasanya hanya terjadi sekali seumur hidup.

Gejala Cacar Air pada Anak
Seringkali orang tua tidak menyadari jika anaknya terkena cacar air. Hal ini karena gejala awalnya mirip flu ringan, yaitu:
- Demam ringan hingga sedang
- Anak tampak lemas atau kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala
- Anak lebih rewel dari biasanya
Moms baru bisa yakin itu adalah cacar air pada anak jika dalam 24 sampai 48 jam setelah gejala awal itu muncul ruam khas cacar, seperti:
- Muncul bintik merah kecil (papul)
- Menjadi lenting berisi cairan (vesikel)
- Lenting kemudian pecah, membentuk koreng (kerak)
Ruam dapat muncul di hampir semua area tubuh anak seperti wajah, kepala, dada, punggung, lengan dan kaki bahkan di dalam mulut atau area kelamin. Munculnya ruam bertahap, sehingga dalam satu area kulit bisa ada bintik merah, lenting, dan koreng sekaligus.
Selain itu, gatal adalah keluhan paling dominan. Anak sering sulit tidur karena rasa tidak nyaman ini.
Bagaimana Cacar Air Menular?
Cacar air termasuk jenis penyakit yang mudah menular terutama 1–2 hari sebelum ruam muncul hingga seluruh lenting mengering menjadi koreng. Cacar air pada anak ini biasanya menular selama 7–10 hari. Oleh karena itu, penting membatasi kontak dengan orang lain, terutama bayi yang belum divaksin, ibu hamil, atau orang dengan imunitas rendah.
Meskipun demikian, cacar air bisa dicegah dengan vaksin varicella yang sangat efektif mencegah cacar air atau meringankan gejalanya secara signifikan. Anak bisa menerima vaksin sejak usia 12 bulan. Sehingga anak yang telah mendapatkan vaksin ini, kemungkinan kecil tertular cacar air.

Apakah Anak Perlu Obat Antivirus?
Antivirus (acyclovir) tidak selalu diperlukan. Biasanya diberikan jika:
- anak berusia di bawah 1 tahun
- anak memiliki kondisi medis tertentu
- ruam sangat banyak dan muncul sangat cepat
- diberikan dalam 24 jam pertama setelah ruam muncul
Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum pemberian obat antivirus.
Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Walaupun jarang, cacar air bisa menimbulkan komplikasi jika lenting terinfeksi bakteri atau jika anak memiliki sistem imun lemah. Segera hubungi dokter jika:
- Demam lebih dari 3 hari atau semakin tinggi
- Anak tampak sangat lemas
- Lenting berisi nanah, berbau, atau memerah luas
- Anak sulit bernapas atau tampak sesak
- Anak tidak mau minum sama sekali
- Ruam menyebar ke mata
- Mengalami muntah hebat atau kejang
Moms, Pada bayi di bawah 1 tahun, cacar air perlu pengawasan khusus meski gejala ringan.
Perawatan Cacar Air di Rumah
Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan fokus pada kenyamanan, kebersihan, dan mencegah infeksi sekunder.
1. Atasi Demam
- Berikan obat penurun demam seperti paracetamol sesuai usia dan dosis.
- Hindari ibuprofen karena dapat memperparah kondisi kulit pada kasus tertentu.
2. Kurangi Gatal
- Kompres air dingin pada area lenting.
- Gunakan lotion calamine untuk mengurangi rasa gatal.
- Mandi air hangat suam-suam kuku.

3. Jaga Kebersihan Kulit
- Mandi tetap diperbolehkan, justru membantu mencegah infeksi.
- Keringkan kulit dengan ditepuk lembut, bukan digosok.
- Gunakan pakaian longgar dari bahan lembut agar tidak menambah iritasi.
4. Cegah Anak Menggaruk
- Potong kuku anak pendek.
- Gunakan sarung tangan lembut saat tidur.
- Berikan distraksi seperti mainan sensorik agar anak tidak fokus pada rasa gatal.
5. Pastikan Anak Cukup Minum
Anak rentan dehidrasi saat demam. Berikan cairan hangat, air mineral, kuah, atau ASI/MPASI sesuai usia.
Bolehkah Anak Mandi Saat Cacar Air? Ya, boleh dan aman asalahkan menggunakan sabun bayi yang lembut dan air hangat. Mandi justru membantu:
- Mengurangi gatal.
- Menurunkan risiko bakteri berkembang.
- Membuat anak lebih nyaman.
Tips Agar Anak Lebih Nyaman Selama Cacar Air
Penyakit ini akan membuat buah hati tidak nyaman dan rewel karena gatal dan panas. Oleh karena itu, Moms dapat membuatnya merasa lebih nyaman dengan cara:
- Berikan baju yang sejuk dan longgar.
- Tempatkan anak di ruangan sejuk untuk mengurangi gatal.
- Berikan aktivitas tenang seperti membaca buku, mewarnai, permainan sensorik.
- Beri pelukan dan afirmasi karena sakit membuat anak mudah cemas.
Cacar air memang tidak bisa dipercepat sembuhnya, tetapi kenyamanan anak selama proses penyembuhan adalah hal yang sangat penting. Sentuhan lembut, mandi hangat, dan perawatan yang tepat membantu anak melewati masa ini lebih tenang dan nyaman.

Layanan Mom n Jo seperti pediatric massage dan Jojo Kid Massage dapat membantu memperbaiki kualitas tidur, mengurangi rewel, dan menenangkan sistem saraf anak setelah masa sakit. Semua dilakukan oleh terapis profesional dan aman untuk anak dalam masa pemulihan.
Yuk Moms, reservasi treatment di Mom n Jo untuk mendukung kesehatan dan kenyamanan si kecil dengan pendekatan lembut dan penuh perhatian.
