Di antara banyak momen yang membuat ibu baru deg-degan, pertanyaan “Kapan ASI saya mulai keluar?” adalah salah satu yang paling sering muncul. Banyak ibu khawatir karena mengira ASI harus langsung deras begitu bayi lahir. Padahal, tubuh memiliki ritmenya sendiri dan ritme itu sering kali jauh lebih cerdas dari yang kita bayangkan.
Jika Moms baru melahirkan atau sedang mempersiapkan diri menuju persalinan, memahami proses keluarnya ASI adalah kunci agar lebih tenang dan tidak mudah panik. Yuk, kita cari tahu kapan ASI mulai keluar, bagaimana siklusnya, serta cara efektif menstimulasi agar produksi ASI optimal.
Kapan ASI Mulai Keluar?
1. Kolostrum: 0–3 Hari Pertama
ASI pertama yang keluar disebut kolostrum, sering dijuluki “emas cair” karena kaya protein, imunoglobulin, dan nutrisi penting untuk melindungi bayi dari infeksi. Warna kolostrum biasanya kuning keemasan, kental, dan keluar dalam jumlah sedikit, sekitar 5–10 ml per sesi. Ini normal sekali, karena lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng.
Kolostrum biasanya sudah diproduksi bahkan sejak akhir trimester ketiga. Banyak ibu mulai merasakan “rembesan” saat hamil. Namun kalau tidak ada rembesan, itu juga sangat normal.

2. ASI Transisi: Hari ke-3 hingga Minggu ke-2
Pada hari ketiga atau keempat, kamu akan mulai merasakan breast engorgement biasanya akan merasakan payudara terasa penuh, hangat, bahkan agak nyeri. Ini pertanda ASI mulai masuk ke fase transisi. Pada kondisi ini produksi ASI meningkat, teksturnya lebih encer dari kolostrum, dan volume bisa naik signifikan sesuai kebutuhan bayi.
Hari ke-3 sampai hari ke-5 adalah momen ketika banyak ibu mulai cemas karena ASI terasa “belum keluar”, padahal tubuh sebenarnya sedang menyesuaikan hormon dan ritme menyusui. Selama bayi menyusu dengan benar dan cukup sering, ASI akan mengikuti.
3. ASI Matang: Minggu ke-2 dan seterusnya
Sekitar usia dua minggu, ASI akan berubah menjadi ASI matang: lebih encer, jumlahnya meningkat, dan mengikuti mekanisme demand-supply yaitu semakin sering disusui, semakin banyak diproduksi.
Kenapa Ada Ibu yang ASInya Lambat Keluar?
Perjalanan setiap ibu berbeda. Ada yang ASInya deras sejak awal, ada yang lambat warm-up. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang memengaruhi, seperti:
- Proses persalinan: operasi caesar, induksi, atau persalinan panjang dapat menunda refleks prolaktin.
- Kurang stimulasi dini: tidak melakukan IMD atau menyusu dalam jam pertama.
- Stres dan kelelahan: hormon stres dapat menghambat let-down reflex.
- Kondisi medis tertentu: PCOS, diabetes, atau perdarahan postpartum.
- Penggunaan suplemen tertentu atau jarang menyusui di awal hari.
Meskipun hal tersebut terjadi, Moms tenang ya karena kabar baiknya adalah 90% ibu dapat memproduksi ASI secara cukup dengan stimulasi yang tepat. Tubuh hanya perlu diajak bekerja sama dengan memberinya stimulus.
Cara Menstimulasi ASI Agar Lebih Cepat dan Lancar
1. Lakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
Jika memungkinkan, upayakan agar bayi menyusu dalam satu jam pertama kelahiran. Hisapan pertama bayi mengirim sinyal kuat ke otak bahwa “Ini saatnya produksi ASI!” Jika sudah terlewat, tidak apa-apa. Moms tetap bisa mengejar stimulasi dengan langkah berikutnya.
2. Menyusui Lebih Sering di Awal Hari
Beri kesempatan bayi menyusu 8–12 kali dalam 24 jam. Hisapan bayi adalah stimulasi paling efektif bahkan lebih efektif dibanding pompa apa pun. Agar stimulasi ASI ini berhasil, Moms harus perhatikan tips berikut:
- Jangan menunggu bayi menangis; tawarkan payudara lebih sering.
- Coba teknik breast compression saat menyusui untuk membantu aliran lebih lancar.
3. Skin-to-Skin Secara Rutin
Stimulasi produksi ASI lainnya adalah dengan kontak kulit ke kulit tidak hanya menenangkan bayi, tetapi juga meningkatkan hormon oksitosin, yang berperan dalam refleks let-down (aliran ASI). Coba lakukan 20–60 menit setiap hari, terutama sebelum menyusui.

4. Pijat Payudara
Pijat lembut sebelum menyusui membantu melancarkan aliran ASI, merilekskan jaringan payudara, dan meningkatkan respons hormon menyusui. Stimulasi produksi ASI ini, dapat Moms lakukan sendiri dengan cara sebagai berikut:
- Gerakan memutar lembut
- Pijat dari pangkal ke arah areola
- Kompres hangat 3–5 menit sebelum menyusui
Jika belum bisa melakukannya, Mom dapat meminta bantuan profesional seperti terapis di Mom n Jo sehingga mendapatkan hasil signifikan setelah dipandu teknik pijat khusus untuk laktasi dan relaksasi.
5. Istirahat, Minum yang Cukup, dan Kelola Stres
Bukan rahasia: ibu yang rileks cenderung lebih mudah mengeluarkan ASI. Tidur mungkin sulit, tetapi power nap dan bantuan pasangan atau orang sekitar sangat berarti. Minum cukup, makan bergizi, dan hindari terlalu fokus pada “jumlah” ASI. Ingat ya Moms, bayi tidak butuh banyak, hanya butuh cukup.
6. Gunakan Pompa ASI Jika Bayi Tidak Menyusu Optimal
Pompa tidak wajib, tetapi dapat membantu jika:
- bayi kecil atau masih belajar latch,
- produksi ASI terasa lambat,
- ibu ingin menambah stimulasi di hari-hari awal.

Menerapkan cara ini, Moms gunakan aturan sederhana yaitu menyusui dulu kemudian pompa 10–15 menit setelahnya. Ini mengirim sinyal tambahan agar tubuh memproduksi lebih banyak.
7. Konsultasikan Posisi & Latch
Banyak ibu merasa ASI “tidak keluar”, padahal masalahnya ada pada:
- posisi bayi,
- pelekatan yang belum optimal,
- atau durasi menyusu yang terlalu singkat.
Sesi konseling laktasi bisa membuat perubahan besar hanya dengan memperbaiki latch.
Apa yang Harus Dilakukan Jika ASI Tidak Juga Keluar Setelah Beberapa Hari?
Tetap tenang! Ini bukan berarti Moms gagal. Beberapa langkah yang aman dan direkomendasikan para ahli adalah:
- Tetap stimulasi payudara setiap 2–3 jam.
- Evaluasi latch oleh konselor laktasi.
- Lakukan pijat payudara dan relaksasi.
- Gunakan pompa ganda (double pumping).
- Pantau output bayi (jumlah pipis dan BAB).
- Dapatkan dukungan profesional jika ada kondisi medis tambahan.
ASI keluar mungkin butuh waktu lebih lama, tetapi dengan stimulasi yang konsisten, mayoritas ibu berhasil meningkatkan produksinya.

Perjalanan menyusui memang tidak selalu mulus, tetapi tubuh ibu dirancang secara luar biasa untuk menyesuaikan diri. Dengan stimulasi yang tepat, dukungan yang baik, dan pendampingan profesional, produksi ASI akan mengalir lebih optimal.
Mulailah dengan tubuh yang rileks, hati yang tenang, dan dukungan yang tepat, Mom N Jo selalu ada untuk menguatkan setiap langkah Moms sebagai ibu.
Jika Moms membutuhkan pijat laktasi, pijat relaksasi untuk ibu baru, atau konsultasi untuk meningkatkan kenyamanan menyusui, segera buat janji dengan Mom N Jo dan kami siap mendampingi.
