alt= bronkopneumonia pada Anak

Bronkopneumonia pada anak adalah salah satu infeksi paru paling serius yang perlu diwaspadai orang tua. Kondisi ini terjadi ketika saluran napas kecil (bronkus) dan jaringan paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri, virus, atau faktor lain. Anak-anak, terutama bayi dan balita, memiliki sistem imun yang belum sempurna sehingga lebih mudah terkena penyakit ini dan mengalami komplikasi jika tidak ditangani cepat.

Karena gejalanya sering mirip dengan batuk pilek biasa, penting bagi orang tua mengenali tanda awal bronkopneumonia agar penanganan bisa dilakukan sebelum penyakit berkembang menjadi lebih berat. 

Apa Itu Bronkopneumonia pada Anak?

Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang menyerang bercak-bercak kecil jaringan paru. Berbeda dari pneumonia lobaris yang menyerang satu bagian paru secara penuh, bronkopneumonia biasanya menyebar ke beberapa area kecil secara acak. Hal ini membuat napas anak menjadi lebih cepat dan berat.

Pada anak, kondisi ini lebih berbahaya karena paru-paru mereka masih berkembang dan ukuran saluran napas lebih kecil. Peradangan kecil saja dapat membuat anak bernapas dengan usaha besar, bahkan menyebabkan kekurangan oksigen jika tidak segera diatasi.

Penyebab Bronkopneumonia pada Anak

Alt=anak alergi; alergi anak

Ada beberapa penyebab bronkopneumonia, namun infeksi adalah faktor utama.

  1. Infeksi bakteri sering terjadi setelah anak mengalami flu atau batuk yang tidak membaik. Beberapa bakteri penyebab tersering bronkopneumonia anak, antara lain:
    • Streptococcus pneumoniae
    • Staphylococcus aureus
    • Haemophilus influenzae
  1. Infeksi virus dapat melemahkan saluran napas dan membuka jalan bagi bakteri untuk berkembang. Virus yang sering menjadi penyebab bronkopneumonia adalah:
    • Respiratory Syncytial Virus (RSV)
    • Virus influenza
    • Adenovirus
  1. Faktor risiko lain karena beberapa anak lebih rentan terkena bronkopneumonia, misalnya:

Cara Penularan Bronkopneumonia

Bronkopneumonia sangat menular, terutama di lingkungan dengan sirkulasi udara buruk karena itulah taman bermain, sekolah, dan daycare sering menjadi lokasi penyebaran infeksi. Cara penularan bronkopneumonia umumnya dengan:

  • Droplet, yakni percikan batuk atau bersin dari orang sakit.
  • Kontak erat, seperti berpelukan, satu ruangan lama, atau berbagi barang pribadi.
  • Permukaan terkontaminasi, misalnya mainan anak yang tidak dibersihkan.

Gejala Bronkopneumonia pada Anak

alt= anak pilek

Gejala awal bronkopneumonia dapat terlihat seperti batuk pilek biasa. Namun, ada tanda khas yang membuatnya berbeda. Moms perlu memperhatikan perubahan berikut:

  1. Batuk yang semakin parah. Awalnya mungkin batuk ringan, tetapi menjadi lebih berat, berdahak, atau terdengar dalam.
  2. Napas cepat dan berat merupakan tanda utama pneumonia. Perhatikan juga:
    • Cuping hidung kembang kempis
    • Tarikan dinding dada (retractions)
    • Napas berbunyi grok-grok atau wheezing
  3. Demam tinggi, bronkopneumonia sering disertai demam 38–40°C yang sulit turun.
  4. Anak tampak lemas dan tidak aktif terlihat anak lebih banyak tidur, sulit diajak bermain, rewel, atau tidak merespons seperti biasa.
  5. Anak sulit makan, minum dan mudah muntah. Pada bayi, dehidrasi bisa sangat cepat terjadi.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Bronkopneumonia tidak boleh didiamkan. Segera konsultasikan ke dokter jika anak:

  • Demam lebih dari 3 hari
  • Batuk makin parah
  • Napas cepat
  • Ada tarikan dinding dada
  • Tidak mau makan atau minum
  • Tampak sangat lemas

Cara Dokter Mendiagnosis Bronkopneumonia

Untuk memastikan anak terkena bronkopneumonia , dokter akan melakukan diagnosis melalui:

  1. Pemeriksaan fisik dengan mendengarkan suara napas dengan stetoskop untuk mendeteksi adanya suara ronki.
  2. Rontgen dada untuk membantu melihat area paru yang terkena infeksi.
  3. Tes darah untuk melihat tingkat infeksi dan menentukan apakah penyebabnya bakteri atau virus.
  4. Pulse oximetry untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Anak dengan kadar oksigen rendah membutuhkan perawatan intensif.

Pengobatan Bronkopneumonia pada Anak

alt = Anak sesak napas

Pengobatan bergantung pada penyebab, usia anak, dan tingkat keparahan penyakit.

  1. Antibiotik, diberikan jika penyebabnya bakteri. Antibiotik harus dihabiskan sesuai anjuran agar infeksi benar-benar hilang.
  2. Obat demam. Paracetamol atau ibuprofen diberikan untuk menurunkan demam dan membantu anak lebih nyaman.
  3. Hidrasi, pastikan anak harus mendapat cukup cairan untuk mencegah dehidrasi.
  4. Nebulizer atau uap digunakan jika anak mengalami sesak atau mengi.
  5. Rawat inap, jika anak mengalami:
    • Napas sangat cepat
    • Saturasi oksigen rendah
    • Tidak mau minum sama sekali
    • Anak tampak sangat lemas

Perawatan di Rumah agar Anak Cepat Pulih

Selain pengobatan dokter, Moms dapat membantu pemulihan bronkopneumonia di rumah dengan cara:

  1. Pastikan anak cukup minum, sedikit tapi sering lebih baik daripada dipaksa banyak sekaligus.
  2. Jaga jadwal istirahat, biarkan anak tidur lebih lama agar tubuh cepat pulih.
  3. Jaga kelembapan ruangan dengan menggunakan humidifier atau beri uap hangat agar anak bernapas lebih nyaman.
  4. Jauhkan anak dari asap rokok karena memperburuk iritasi saluran napas.
  5. Makanan ringan tetapi bergizi jika anak sulit makan, berikan sup, bubur, pisang, atau makanan lembut lain.

Komplikasi Bronkopneumonia

Gejala bronkopneumonia tidak boleh dianggap remeh karena jika tidak ditangani dengan baik, bronkopneumonia pada anak dapat memicu komplikasi seperti:

  • Infeksi paru berat
  • Penumpukan cairan di paru (efusi pleura)
  • Sepsis
  • Kerusakan jaringan paru
  • Gagal napas

Pencegahan Bronkopneumonia pada Anak

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Beberapa cara efektif agar anak tidak mudah terkena bronkopneumonia:

  1. Imunisasi lengkap termasuk vaksin PCV, Influenza, DPT dan campak
  2. ASI eksklusif 6 bulan akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
  3. Cuci tangan adalah kebiasaan sederhana yang sangat efektif mencegah penularan infeksi.
  4. Hindari asap rokok, jangan biarkan anak berada di ruangan dengan perokok.
  5. Pola makan bergizi yang kaya protein, sayuran, buah, dan air putih.
  6. Jaga kebersihan lingkungan antara lain dengan sesering mungkin membersihkan mainan anak.

Kapan Anak Boleh Kembali Sekolah?

Mengirim anak kembali terlalu cepat bisa memperpanjang masa sakit atau menularkan ke anak lain. Anak boleh kembali beraktivitas setelah:

  • Tidak demam 24 jam terakhir
  • Nafas sudah normal
  • Tidak ada tarikan napas
  • Nafsu makan membaik
  • Dokter menyatakan aman

Setelah melewati fase sakit, anak membutuhkan pemulihan tubuh yang lembut, nyaman, dan aman. Di Mom n Jo, tersedia berbagai treatment pijat anak yang dirancang khusus untuk membantu sistem pernapasan, memperbaiki kualitas tidur, dan mengurangi ketegangan tubuh pada anak yang baru sembuh dari bronkopneumonia.

  1. Jojo Kid Massage
    Pijat relaksasi lengkap yang membantu anak tidur lebih nyenyak, memperbaiki mood, dan meningkatkan kenyamanan pasca-sakit.
  2. Clear Your Head
    Untuk meredakan hidung tersumbat, sinus, atau tekanan di telinga. Perawatan ini mencakup rendam kaki hangat atau kompres hangat pada mata, ditambah pijat wajah yang menenangkan untuk membantu melegakan saluran pernapasan dan memberikan rasa nyaman secara keseluruhan.
  3. Immune Booster Therapy
    Terapi untuk merangsang sistem imun anak, membantu melawan kuman penyebab flu atau pilek, serta meredakan beberapa gejala tidak nyaman saat flu. Banyak anak akan merasa rileks dan tertidur setelah perawatan ini.

Pemulihan bukan hanya tentang obat karena kenyamanan emosional dan ketenangan tubuh juga penting. Moms, kita bantu anak merasa lebih rileks dan pulih optimal bersama terapis bersertifikat Mom n Jo. Yuk, pesan layanan di Mom n Jo untuk perawatan anak yang paripurna dan menyenangkan.