alt= kecemburuan antara saudara kandung

Kehadiran saudara kandung sering kali membawa dinamika baru dalam keluarga. Di satu sisi, anak belajar berbagi, bekerja sama, dan membangun ikatan seumur hidup. Namun di sisi lain, persaingan dan kecemburuan antara saudara kandung adalah hal yang hampir tak terhindarkan terutama pada keluarga muda yang memiliki jarak usia anak relatif dekat.

Anak yang sebelumnya menjadi pusat perhatian bisa merasa tersisih saat adik lahir. Sementara anak yang lebih kecil pun bisa merasa “harus bersaing” untuk mendapatkan perhatian yang sama. Jika tidak dikelola dengan tepat, kecemburuan ini dapat berkembang menjadi konflik berkepanjangan, perilaku agresif, atau penurunan kepercayaan diri anak.

Kabar baiknya, persaingan saudara kandung atau sibling rivalry bukanlah tanda kegagalan orang tua. Justru, ini adalah peluang penting untuk mengajarkan anak tentang empati, pengelolaan emosi, dan kasih sayang yang sehat.

alt= sibling rivalry

Memahami Kecemburuan antara Saudara Kandung sebagai Emosi yang Valid

Langkah pertama dalam mengelola kecemburuan antara saudara kandung anak adalah memahami bahwa rasa cemburu bukan emosi yang salah. Anak cemburu karena ia sedang berusaha mempertahankan rasa aman dan cintanya terhadap orang tua.

Alih-alih langsung menegur atau membandingkan, orang tua perlu hadir sebagai penenang emosi. Ketika anak berkata, “Mama lebih sayang adik,” respon seperti “Ah, nggak kok” sering kali membuat anak merasa tidak didengar.

Sebaliknya, gunakan teknik validasi perasaan, misalnya:

  • “Kakak merasa sedih karena Mama banyak menemani adik, ya?”
  • “Wajar kok kalau Kakak merasa cemburu. Mama tetap sayang Kakak.”

Validasi bukan berarti menyetujui perilaku negatif, tetapi mengakui perasaan anak. Saat perasaannya diterima, anak akan lebih mudah diajak bekerja sama dan belajar mengelola emosinya.

alt- sibling love

Menggeser Fokus dari Sibling Rivalry ke Kerja Sama

Tanpa disadari, orang tua sering memperkuat persaingan saudara kandung melalui kalimat perbandingan, seperti:

  • “Lihat adik, dia bisa lebih cepat rapi.”
  • “Kakak harusnya bisa seperti adik.”

Perbandingan semacam ini membuat anak merasa harus “mengalahkan” saudaranya untuk mendapatkan pengakuan dan mempertajam sibling rivalry. Padahal, yang dibutuhkan anak adalah rasa aman bahwa ia dicintai tanpa syarat.

Cobalah menggeser pendekatan menjadi kerja sama, misalnya:

  • Memberi tugas yang bisa dilakukan bersama
  • Memuji usaha tim, bukan hanya hasil individu
  • Menggunakan kata “kita” daripada “kamu vs adik”

Ketika anak belajar bahwa keberhasilan bisa diraih bersama, bukan dengan saling mengalahkan, hubungan antar saudara pun menjadi lebih hangat dan saling mendukung.

alt= one on one ibu dan anak

Pentingnya Waktu One-on-One dengan Setiap Anak

Salah satu akar kecemburuan antara saudara kandung terbesar adalah rasa kehilangan perhatian. Anak tidak selalu butuh waktu lama, tetapi membutuhkan kehadiran orang tua yang utuh dan fokus.

Menghabiskan waktu one-on-one dengan setiap anak meskipun hanya 10–15 menit dapat memberikan dampak besar. Saat itu, biarkan anak memilih aktivitasnya, dengarkan ceritanya, dan berikan perhatian penuh tanpa distraksi.

Waktu khusus ini mengirimkan pesan penting: “Aku berharga. Aku dilihat. Aku dicintai.” Ketika kebutuhan emosional ini terpenuhi, kecemburuan terhadap saudara biasanya akan berkurang secara alami.

alt= mengelola kecemburuan antara saudara

Menjadi Contoh dalam Mengelola Emosi dan Konflik

Anak belajar bukan dari nasihat, tetapi dari contoh. Cara orang tua mengelola konflik, berbicara dengan pasangan, dan merespons stres akan ditiru oleh anak.

Jika orang tua mampu menunjukkan empati, komunikasi yang tenang, dan penyelesaian masalah tanpa menyalahkan, anak akan belajar melakukan hal yang sama dalam relasinya dengan saudara.

Membangun hubungan sehat antar saudara adalah proses jangka panjang. Tidak instan, tetapi sangat mungkin dicapai dengan konsistensi dan kehadiran emosional orang tua.

Jika Moms melihat anak mudah cemburu, sulit mengelola emosi, atau sering bersitegang dengan saudaranya, Mom n Jo hadir membantu melalui berbagai treatment yang mendukung keseimbangan fisik dan emosional anak.

Treatment  spa anak dan pediatric massage, akan membantu anak untuk:

  • Meredakan ketegangan tubuh
  • Menenangkan sistem saraf
  • Meningkatkan rasa aman dan nyaman
  • Membantu regulasi emosi secara alami

Sentuhan yang tepat membantu anak lebih rileks, lebih mudah mengekspresikan perasaan, dan lebih siap membangun hubungan yang sehat dengan saudara kandungnya.

Yuk Moms, kita bantu anak tumbuh dengan emosi yang seimbang dan penuh kasih sayang bersama Mom n Jo. Kunjungi cabang Mom n Jo terdekat dan pilih treatment yang sesuai dengan kebutuhan buah hati.