alt= hari diabetes sedunia 2025, risiko diabetes

Di era serba cepat seperti sekarang, banyak keluarga muda yang fokus menjaga kesehatan anak, mempertahankan rutinitas kerja, dan memastikan rumah berjalan harmoni. Namun, terkadang lupa memerhatikan satu hal penting yaitu risiko diabetes bisa muncul di setiap tahap kehidupan, bahkan tanpa gejala awal yang jelas. 

Itulah sebabnya, peringatan Hari Diabetes Sedunia 2025 menjadi momentum penting. Dengan tema global dari WHO tahun ini, “Diabetes Across Life Stages,” mengajak dunia untuk melihat bahwa diabetes bukan hanya milik orang tua atau mereka yang kelebihan berat badan. Penyakit ini dapat memengaruhi siapa saja mulai dari anak-anak, ibu hamil, pekerja muda, hingga lansia dengan dampak berbeda pada setiap tahap kehidupan.

Untuk keluarga muda, memahami hal ini bukan sekadar edukasi kesehatan, tetapi bagian dari perlindungan masa depan.

Mengapa Tema “Diabetes Across Life Stages” Penting untuk Keluarga Muda?

WHO mengangkat tema ini untuk menyoroti bahwa diabetes membutuhkan pendekatan sepanjang hidup (life-course approach). Artinya, perhatian tidak boleh hanya diberikan pada satu kelompok usia, tetapi pada seluruh fase kehidupan: dari bayi hingga lansia.

Bagi keluarga muda, tema ini sangat relevan karena:

  1. Gaya hidup modern mempercepat risiko, seperti kurang gerak, stres, pola makan cepat saji, dan tidur yang tidak teratur.
  2. Anak-anak kini lebih banyak terpapar gadget, yang berarti aktivitas fisik semakin menurun.
  3. Ibu hamil memiliki risiko diabetes gestasional, yang bila tidak tertangani bisa berdampak pada ibu dan bayi.
  4. Orang tua muda sering mengabaikan tanda-tanda awal karena merasa masih “sehat dan aktif.”

Dengan memahami bahwa diabetes bisa menyentuh semua fase kehidupan, keluarga dapat lebih waspada dan membangun gaya hidup yang lebih sehat sejak dini.

Diabetes pada Anak: Risiko yang Sering Tidak Disadari

Banyak orang tua beranggapan bahwa diabetes hanya terjadi pada orang dewasa. Padahal, angka diabetes tipe 1 pada anak terus meningkat. Beberapa faktor penyebab:

  • Pola makan tinggi gula dan karbohidrat olahan
  • Kurang gerak akibat penggunaan gadget berlebihan
  • Obesitas anak
  • Riwayat keluarga
alt= risiko diabetes pada anak

Ciri-ciri yang sering muncul tetapi diabaikan, antara lain:

  • Sering haus
  • Buang air kecil berlebihan
  • Berat badan turun drastis
  • Anak tampak lemas
  • Mudah rewel atau sulit fokus

Mencegah diabetes pada anak sama pentingnya dengan imunisasi atau nutrisi. Semua saling berkaitan untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang.

Diabetes Gestasional: Tantangan yang Harus Disadari Ibu Hamil

Pada ibu hamil, diabetes gestasional dapat terjadi meskipun sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes. Risikoini meningkat jika:

  • Hamil di usia >30 tahun
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Riwayat keluarga dengan diabetes
  • Riwayat kehamilan sebelumnya dengan bayi besar (>4 kg)

Dampak pada ibu bisa berupa tekanan darah tinggi hingga risiko persalinan sulit, sedangkan pada bayi bisa meningkatkan risiko gula darah rendah dan potensi diabetes di masa depan.

Oleh karena itu, pemeriksaan rutin, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik ringan seperti prenatal yoga sangat dianjurkan.

Rentannya Diabetes pada Generasi Pekerja Muda

alt= risiko diabetes pada kaum muda

Pada tahap ini, banyak ayah dan ibu muda berada di puncak produktivitas tetapi justru menjalani gaya hidup yang memicu diabetes, seperti:

  • Duduk terlalu lama
  • Kurang bergerak
  • Makan terburu-buru
  • Kurang tidur
  • Tingkat stres tinggi

Tanda awal sering diabaikan karena dianggap “lelah biasa,” misalnya:

  • Sering mengantuk
  • Mudah lapar
  • Mudah haus
  • Luka sulit sembuh
  • Mood swing

Mengabaikan tanda ini dapat membuat diabetes berkembang diam-diam selama bertahun-tahun.

Lansia dan Risiko Komplikasi Diabetes

Pada tahap lanjut usia, diabetes meningkatkan risiko:

  • Penyakit jantung
  • Gagal ginjal
  • Kerusakan saraf
  • Penurunan fungsi penglihatan

Oleh karena itu, keluarga muda juga memegang peran penting mendukung orang tua mereka menjaga pola hidup sehat untuk mencegah atau mengendalikan diabetes.

Langkah Sederhana Pencegahan Diabetes untuk Keluarga Muda

Berikut kebiasaan kecil yang jika dilakukan rutin akan sangat efektif:

alt= mencegah diabetes
  1. Batasi konsumsi gula tambahan baik pada anak maupun dewasa.
  2. Perbanyak serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian.
  3. Aktivitas fisik minimal 30 menit/hari: jalan santai, bermain kejar-kejaran dengan anak, yoga, atau renang.
  4. Kurangi waktu duduk dan screen time, terutama anak-anak.
  5. Jaga berat badan ideal sebelum dan selama kehamilan.
  6. Cek kesehatan berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga.
  7. Kelola stres melalui relaksasi, pijat, napas mindful, atau me time.

Di sinilah perawatan seperti pijat relaksasi Mom n Jo dapat menjadi bagian dari perjalanan keluarga dalam membangun kesehatan jangka panjang.

Peringatan Hari Diabetes Sedunia 2025 mengingatkan kita bahwa diabetes bukan hanya penyakit, tetapi perjalanan hidup yang membutuhkan perhatian di setiap tahapan mulai dari anak-anak, ibu hamil, orang tua muda, hingga lansia.

Dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat dan sadar, keluarga muda dapat menjadi fondasi generasi yang lebih kuat, lebih sehat, dan lebih siap menghadapi masa depan.

Mom n Jo percaya bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal mencegah penyakit, tetapi merawat tubuh dan pikiran agar tetap seimbang. Jika Moms ingin memulai langkah kecil menuju hidup yang lebih sehat, rileks, dan selaras, kunjungi Mom n Jo terdekat dan temukan perawatan holistik yang mendukung kesehatan Moms dan keluarga.

Keluarga sehat hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih bahagia.