Sebagai ibu baru, menyusui adalah momen yang penuh cinta sekaligus tantangan tersendiri. Salah satu kekhawatiran yang paling sering muncul setelah melahirkan adalah ketika ASI tidak keluar atau hanya keluar sedikit.
Rasa cemas, sedih, bahkan rasa bersalah sering kali muncul. Namun tenang, kondisi ini sangat umum terjadi dan bisa diatasi dengan langkah yang tepat serta dukungan yang lembut bagi tubuh dan pikiran ibu.
Mengapa ASI Bisa Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan?
Setiap tubuh ibu bekerja dengan ritmenya masing-masing. Tidak semua ibu langsung memproduksi ASI dalam jumlah banyak sesaat setelah melahirkan. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi produksi ASI, antara lain:
- Perubahan hormon pascapersalinan
Produksi ASI bergantung pada keseimbangan hormon prolaktin dan oksitosin. Setelah melahirkan, tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan hormon yang cepat. - Proses persalinan yang lama atau penuh stres
Stres dan kelelahan dapat menghambat hormon oksitosin, yaitu hormon yang berperan dalam refleks let down (pengeluaran ASI). - Pemberian susu formula terlalu dini
Jika bayi lebih sering diberi susu formula, frekuensi hisapan ke payudara berkurang sehingga sinyal alami untuk memproduksi ASI melemah. - Kondisi medis tertentu
Masalah seperti perdarahan pasca melahirkan, sindrom tiroid, atau riwayat operasi payudara dapat memengaruhi produksi ASI.
Ciri-Ciri ASI Belum Keluar atau Masih Sedikit

Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:
- Bayi tampak sering lapar dan menangis setelah menyusu.
- Payudara tidak terasa penuh atau berat.
- Tidak ada sensasi mengalir (let down) saat bayi menyusu.
- Bayi jarang buang air kecil (kurang dari 6 kali sehari setelah hari ke-5).
Jika tanda-tanda tersebut muncul, bukan berarti ibu gagal menyusui. Tubuh hanya perlu bantuan untuk beradaptasi dan “belajar” memproduksi ASI.
Cara Aman dan Alami untuk Membantu ASI Keluar

- Sering menyusui atau pumping
Prinsipnya, semakin sering payudara dikosongkan, semakin banyak ASI yang diproduksi. Usahakan menyusui setiap 2–3 jam, bahkan di malam hari. - Kontak kulit dengan bayi (skin-to-skin contact)
Sentuhan kulit dapat merangsang hormon oksitosin, memperkuat ikatan ibu dan bayi, sekaligus membantu refleks pengeluaran ASI. - Istirahat dan relaksasi yang cukup
Stres dan kelelahan adalah musuh utama ASI. Luangkan waktu untuk tidur siang, bernapas dalam-dalam, dan nikmati momen kecil bersama bayi. - Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan
Ibu menyusui membutuhkan gizi seimbang, termasuk makanan tinggi protein, zat besi, dan cairan cukup. Minum air setiap kali menyusui juga membantu menjaga hidrasi tubuh. - Pijat Laktasi
Salah satu cara alami yang banyak membantu ibu adalah pijat laktasi. Teknik ini difokuskan untuk melancarkan peredaran darah di area payudara, mengurangi bengkak, serta merangsang keluarnya ASI.
Mitos dan Fakta Seputar ASI Tidak Keluar
Banyak informasi yang beredar seputar menyusui, namun tidak semuanya benar. Berikut beberapa di antaranya:
- Mitos: “Payudara kecil berarti ASI sedikit.”
Faktanya Ukuran payudara tidak menentukan banyaknya produksi ASI. Yang berperan penting adalah jaringan kelenjar susu dan stimulasi menyusui yang konsisten.
- Mitos: “Jika ASI belum keluar dalam 1–2 hari, pasti gagal menyusui.”
Faktanya Kolostrum adalah cairan pertama yang keluar sebelum ASI sangat bergizi dan cukup untuk kebutuhan bayi baru lahir. ASI biasanya mulai keluar lebih banyak pada hari ke-3 hingga ke-5.
- Mitos: “Menyusui tidak perlu dibantu, nanti akan keluar sendiri.”
Faktanya ada kondisi yang memang perlu bantuan, baik dari tenaga medis, konselor laktasi, maupun terapi pijat laktasi. Mendapatkan dukungan bukan tanda gagal, melainkan bentuk kasih sayang pada diri sendiri dan bayi.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Tenaga Profesional?
Jika ASI belum juga keluar setelah lima hari, atau bayi menunjukkan tanda dehidrasi seperti jarang pipis, berat badan turun drastis, atau lesu, segera temui dokter atau konsultan laktasi. Penanganan lebih awal akan membantu keberhasilan menyusui jangka panjang.
Dukungan Penuh untuk Ibu dari Mom n Jo

Tidak setiap ibu memiliki perjalanan menyusui yang mudah, tetapi setiap langkahnya berarti. Di Mom n Jo, kami memahami bahwa ibu membutuhkan dukungan fisik sekaligus emosional berupa pijat laktasi yang dilakukan oleh terapis bersertifikat yang memahami kondisi tubuh pascapersalinan. Sentuhan lembut dan aman ini tidak hanya membantu secara fisik, tapi juga memberi ketenangan emosional bagi ibu baru.
Melalui pijat laktasi, pijat pascapersalinan, dan perawatan relaksasi, Mom n Jo hadir untuk membantu ibu memulihkan tenaga, menenangkan pikiran, dan merangsang produksi ASI secara alami. Karena setiap tetes ASI adalah bentuk cinta dan setiap ibu pantas merasa tenang dan dicintai.
